Logo Bloomberg Technoz

IHSG Ambles 2,65%, Terburuk se-Asia Sepanjang 2024

Muhammad Julian Fadli
31 December 2024 13:15

Karyawan dengan latar layar pergerakan saham (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (9/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Karyawan dengan latar layar pergerakan saham (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (9/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Tutup tahun 2024, tingkat keuntungan berinvestasi di pasar modal Indonesia sepanjang tahun masih belum memberikan imbal hasil yang memuaskan dengan mencatatkan return yang negatif.

Berdasarkan data Bloomberg, sejak awal tahun (year-to-date/ytd) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju dengan pelemahan 2,65% ytd. Tren negatif tersebut terbilang sangat buruk jika dibandingkan dengan Bursa Saham Asia.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Year to Date (Bloomberg)

Adapun IHSG kalah jauh dari Bursa Saham Jepang di mana Nikkei 225 berhasil memberikan imbal hasil positif dengan return mencapai 19,22% pada periode yang sama. IHSG juga kalah telak dengan keuntungan investasi dari saudara serumpun, FTSE Malaysia KLCI yang melonjak 12,35% sepanjang tahun 2024.

No  Indeks Bursa Saham Asia-Pasifik Return Year-to-Date
1  TW Weighted Index Taiwan 28,73%
2  Nikkei 225 Tokyo Jepang 19,22%
3  TOPIX Jepang 17,69%
4  Hang Seng Index Hong Kong 17,67%
5  Shanghai Composite Index 13,50%
6  Sensex India 7,85%
7  Indeks Harga Saham Gabungan / JCI-Index (2,65%)
8  KOSPI Korea Selatan (9,63%)

Sumber: Bloomberg, data diolah hingga Selasa (31/12/2024)

Sementara di regional ASEAN, IHSG punya pencapaian paling jeblok hingga ada di dasar peringkat, adapun yang paling tinggi penguatan performanya adalah Singapura, FTSE Straits Times Singapore / STI-Index juga dengan kenaikan double digit 16,89%.