Hal tersebut Sri Mulyani sampaikan merespon pertanyaan anggota DPR terkait rencana pemerintah dalam mencapai pertumbuhan ekonomi 8% pada 5 tahun mendatang.
“Kalau konsumsi pemerintah [yang diandalkan] semua setuju kalau pakai APBN terlalu gede akan jebol. Jadi kita gunakan sesuai dan sebesar yang dibutuhkan," ujar Sri Mulyani dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI, Rabu (13/11/2024).
Setelah menyampaikan hal itu, Bendahara Negara justru memaklumi terkadang belanja pemerintah membengkak. Ia mengklaim ketika belanja pemerintah pusat melonjak maka akan terdapat hasil pembangunan yang didapat.
“Misalnya pertumbuhan ekonomi harus investasi di bidang infrastruktur sekarang, walau nanti dapatnya 5 sampai 6 tahun asal semua tetap dikalkulasi,” klaim Sri Mulyani.
Lebih lanjut, Sri Mulyani menyatakan tiga komponen utama penyumbang pertumbuhan terbesar yakni konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor harus digenjot pemerintah apabila ingin mencapai pertumbuhan yang lebih tinggi.
(lav)