"Untuk memberi masukan, sehingga kami bisa mengambil keputusan yang terbaik untuk kemajuan pendidikan nasional pada masa yang akan datang," ungkap Mu'ti, Sabtu (2/11/2024).
Dia mengaku belum akan mengambil keputusan yang bersifat strategis sebelum melakukan kajian mendalam. Dia mengklaim tak ada kebijakan-kebijakan pendidikan yang diputuskan secara tergesa-gesa.
"Ada wilayah yang memiliki kualitas pendidikan baik namun ada juga wilayah yang masih perlu dibenahi. Kami harus berhati-hati melihat secara utuh," ujarnya.
Dia juga mengatakan akan melakukan kajian dari aspek teoritis dari para pakar pendidikan, aspirasi juga akan diserap dari para penyelenggara kebijakan. Termasuk pihak-pihak yang berhubungan langsung dengan masyarakat juga penting untuk dijadikan referensi.
(dec/spt)