"Jika kondisi peserta membutuhkan pemeriksaan lanjutan atau pemeriksaan khusus, maka nantinya peserta akan diberikan rujukan oleh FKTP ke rumah sakit untuk dapat dilakukan pemeriksaan oleh dokter spesialis," jelasnya.
Sebelumnya, informasi mengenai 144 penyakit diklaim tidak bisa langsung dirujuk ke rumah sakit beredar di media sosial. Banyak masyarakat marah dengan hal tersebut.
Berikut daftar 144 penyakit yang dibilang tak bisa dirujuk
Sistem Saraf
1. HIV/AIDS tanpa komplikasi
2. Kejang demam
3. Tetanus
4. Tension headache (sakit kepala tegang)
5. Migrain
6. Bell's palsy
7. Vertigo
Psikiatri
8. Gangguan somatoform
9. Insomnia
Sistem Indra
10. Benda asing di konjungtiva
11. Konjungtivitis
12. Perdarahan subkonjungtiva
13. Mata kering
14. Blefaritis
15. Hordeolum
16. Trikiasis
17. Episkleritis
18. Hipermetropia ringan
19. Miopia ringan
20. Astigmatism ringan
21. Presbiopia
22. Buta senja
23. Otitis eksternal
24. Otitis media Akut
25. Serumen prop
26. Mabuk perjalanan
27. Furunkel pada hidung
28. Rhinitis akut
29. Rhinitis vasomotor
30. Rhinitis alergika
31. Benda asing
Sistem Respirasi
32. Epistaksis
33. Influenza
34.Pertusis
35. Faringitis
36. Tonsillitis
37. Laryngitis
38. Asma bronkial
39. Bronkitis Akut
40. Pneumonia, bronkopneumonia
41. Tuberkulosis paru tanpa komplikasi
Sistem Kardiovaskular
42. Hipertensi essential
Saluran Pencernaan
43. Kandidiasi mulut
44. Ulkus mulut (aptosa, herpes)
45. Parotitis
46. Infeksi pada umbilicus
47. Gastritis
48. Gastroenteritis (termasuk kolera, glardiasis)
49. Refluks gastroesogfagus
50. Demam tifoid
51. Intoleransi makanan
52. Alergi makanan
53. Keracunan makanan
54. Penyakit cacing tambang
55. Strongyloidiasis
56. Askoriasis
57. Skristosomiasis
58. Toeniasis
59. Hepatitis A
60. Disentri basiler, disentri amuba
61. Hemoroid grade 1-2
Sistem Ginjal, saluran kemih
62. Infeksi saluran kemih
63. Gonore
64. Pleionofritis tanpa komplikasi
65. Fimosis
66. Parafimosis
Sistem Reproduksi
67. Sindrom duh (discharge) genital (gonore dan non gonore)
68. Infeksi saluran kemih bagian bawah
69. Vulvitis
70. Vaginitis
71. Vaginosis bakterialis
72. Salpingitis
73. Kehamilan normal
74. Gangguan pada kehamilan normal
75. Aborsi spontan komplit
76. Ruptur perineum tingkat 1-2
77. Abses folikel rambut atau kelenjar sebasea
78. Mastitis
79. Cracked nipple
80. Inverted nipple
Sistem Endokrin, Metabolic, dan Nutrisi
81. Diabetes melitus tipe 1
82. Diabetes melitus tipe 2
83. Hipoglikemian ringan
84. Malnutrisi energi protein
85. Defisiensi vitamin
86. Defisiensi mineral
87. Dislipidemia
88. Hiperurisemia
89. Obesitas
Sistem Hematologi dan Imunologi
90. Anemia defisiensi besi
91. Limfadenitis
92. Demam dengue, DHF
93. Malaria
94. Laptospirosis (tanpa komplikasi)
95. Redaksi anafilaktik
Sistem Musculoskeletal
96. Ulkus pada tungkai
97. Liporna
Sistem Integumen
98; Veruka vulgaris
99. Molusikum contagiosum
100. Herpes zoster tanpa komplikasi
101. Morbli tanpa komplikasi
102. Varisella tanpa komplikasi
103. Herpes simpleks tanpa komplikasi
104. Impetigo
105. Impetigo ulseratif
106. Folikulitis superfisialis
107. Furunkel, karbunkel
108. Eritrasme
109. Erisipelas
110. Skrofuloderma
111. Lepra
112. Sifilis stadium 1 dan 2
113. Tinea capitis
114. Tinea barbae
115. Tinea fasialis
116. Tinea corporis
117. Tinea Manus
118. Tinea ungulum
119. Tinea krutis
120. Tinea pedis
121. Pityriasis vesikolor
122. Kondidosis mukokutan ringan
123. Cutaneous larva migran
124. Filariasis
125. Pedikulosis capitis
126. Pedikulosis pubis
127. Skobies
128. Redaksi gigitan serangga
129. Dermatitis kontak iritan
130. Dermatitis atopik (kecuali recalcitrant)
131. Dermatitis numularis
132. Napkin eczema
133. Dermatitis seboroik
134. Pityriasis rosea
135. Akne vulgaris ringan
136. Hidradenitis supuratif
137. Dermatitis perioral
138. Miliaria
139. Urtikaria akut
140. Eksantemapous drug eruption, fixed drug eruption
141. Vulnus laseratum, punctum
142. Luka bakar derajat 1 dan 2
Forensik dan Medikolegal
143. Kekerasan tumpul
144. Kekerasan tajam
(dec/spt)