Transaksi surat utang (harian EBUS/SPPA) mengalami kenaikan 51,9% menjadi Rp1,04 triliun dari tahun lalu hanya Rp686 miliar. Transaksi bursa karbon mencatatkan nilai Rp19,7 miliar, atau turun dari capaian 2023 di Rp30,9 miliar.
Data akumulatif transaksi perdagangan karbon yang baru mulai 26 September 2023 hingga akhir pekan lalu tercatat Rp50,64 miliar, melibatkan 100 perusahaan sebagai pengguna jasa.
Transaksi SPE-GRK melibatkan tiga proyek:
-
Lahendong Unit 5 dan Unit 6 PT Pertamina Geothermal Energy Tbk
-
Pembangkit Listrik Baru Berbahan Bakar Gas Bumi PLTGU Blok 3 PJB MUara Karang
-
Pembangkit Listrik Tenaga Air Minihidro (PLTM) Gunung Wugul
Frekuensi transaksi perdagangan karbon mencapai 152 kali dengan volume 908.018 ton CO2e dengan total unit karbon 1.349.894 ton CO2e. Harga penutupan per 27 Desember Rp58.800 turun 24% dibandingkan September 2023 Rp77.000.
Transaksi non saham (Rights, Warrant, SW, KIK, dan Derivatif) Rp4,38 triliun, dengan perolehan SSF Rp1,08 miliar, turun drastis dibandingkan posisi 2023 yang mencapai Rp8,9 triliun.
(prc/wep)
