Meski tahun ini jumlah IPO tidak penuhi target, BEI meningkatkan target emiten menjadi 66 perusahaan. Total investor di pasar modal juga diharapkan meningkat 2 juta dari posisi terakhir pada 27 Desember lalu akumulasi tercatat 14,8 juta.
Indeks acuan utama pasar modal Indonesia juga mencatatkan penurunan 3,25% dimana hingga 27 Desember 2024 berakhir di level 7.036,57 dibandingkan periode 29 Desember 2023 yang masih berkisar 7.272,8.
Penurunan dalam setahun berpeluang melebar pasalnya pada pembukaan perdagangan hari ini, Senin (30/12/2024), IHSG kehilangan 31,35 poin atau setara dengan melemah 0,45% ke level 7.005. Hingga penutupan sesi I IHSG bertengger di level 7.023,7, tetap memerah 13 poin (0,18%).
Sejatinya tren kenaikan IHSG terjadi tahun ini dan sempat berada pada posisi tertinggi (all time high/ATH) 7.905,39 pada 19 September 2024. Namun memasukin awal kuartal keempat tren IHSG cenderung menurun.
Pencapaian positif justru terjadi dari sisi kapitalisasi pasar dimana hingga 27 Desember 2024 lalu Bursa mencatat market cap Rp12.264 triliun atau tumbuh 5,05% dibandingkan akhir 2023 yang masih di level Rp11.674 triliun. Rekor ATH kapitalisasi pasar di BEI terjadi pada 19 September 2024 sebesar Rp13.475 triliun.
Peningkatan Indonesia Composite Bond Index (ICBI) mengekor market cap pasar saham, dengan kisaran 4,74%, menjadi 392,36 per 27 Desember 2024 dibandingkan data 29 Desember 2023 di 374,61, dilansir dari data Self Regulatory Organization (SRO) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
(prc/wep)