Bloomberg Technoz, Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menegaskan pembatasan visa on arrival maupun penerapan kuota wisatawan mancanegara (wisman) di Bali tidak akan efektif mengatasi masalah turis asing yang ‘berulah’ di Pulau Dewata.

“Pembatasan ini masih kami kaji dan kami lihat per hari ini belum ada urgensi untuk itu. Sebab, begitu ada pengawasan ketat dan penindakan tegas, jumlah wisman yang berulah itu turun drastis. Wisatawan seperti yang berulah itu jumlahnya hanya segelintir dan untuk mengatasinya perlu sosialisasi masif, edukasi, dan tindakan tegas,” ujarnya saat ditemui, Senin (8/5/2023).

Bagaimanapun, dia dapat memahami usulan Pemerintah Provinsi Bali untuk menerapkan kuota kunjungan wisman guna menjaga kelestarian adat istiadat, budaya, serta lingkungan setempat.

“Kami sudah terhubung dengan Pemprov Bali –Kepala Dinas Pariwisata dan Wakil Gubernur Bali– untuk melakukan pendalaman khusus. Apa yang bisa kami bantu dan sampaikan kepada masyarakat luas mengenai apa yang diinginkan masyarakat Bali, adat istiadat setempat,” ujar Sandi.

Sebelumnya, Gubernur Bali I Wayan Koster menyayangkan kian banyaknya fenomena wisman yang membuat onar –mulai dari praktik kriminal, pelanggaran lalu linta, hingga asusila– di Pulau Dewata. Menurutnya, perilaku tersebut paling banyak dilakukan oleh Wisatawan.