Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Oktober 2024, jumlah penduduk kelas menengah Indonesia memang tercatat turun signifikan menjadi hanya 47,85 juta orang di 2024 dibandingkan 2019 yang masih sebanyak 57,33 juta orang.
Kebijakan Trump
Apalagi, lanjut Faisal, industri di Indonesia saat ini juga dihantui oleh rencana kebijakanproteksionisme Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mulai diimplementasikan pada parauh kedua 2025.
Kebijakan itu juga akan mempengaruhi pelemahan mata uang Rupiah, yang tak lain juga membuat pembengkakan biaya bahan baku di Indonesia yang bergantung pada bahan impor.
"Ini juga akan sangat berpengaruh ke industri yang bergantung pada barang bahan baku impor, yang jadi lebih mahal."
Sepanjang 2024, Indonesia sendiri telah dihantui oleh badai PHK yang kian memanas sejalan dengan terpukulnya salah satu sektor industri manufaktur terbesar di Indonesia, tekstil yang kembali goyah akibat maraknya produk impor.
Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaaan (Kemnaker) mencatat setidaknya terdapat lebih dari 80 ribu orang terkena PHK sejak Januari hingga Desember tahun ini. "[Posisi terakhir] ada sekitar 80 ribuan [orang terdampak PHK]," ujar Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer, belum lama ini.
Immanuel Ebenezer atau kerap disapa Noel mengisyaratkan gelombang pemecatan karyawan akan kembali bertambah.
Potensi penambahan jumlah PHK tersebut berdasarkan laporan yang dia terima dari kalangan pengusaha, dimana sebanyak 60 perusahaan kembali akan melakukan efisiensi karyawan.
"Kemarin saya diskusikan dengan kawan-kawan, ada sekitar 60 perusahaan yang akan [kembali] melakukan PHK, dan ini mengerikan sekali."
Menilik data resmi Kemenaker, pemerintah mencatat kasus PHK mencapai sebanyak 67.870 orang sejak Januari hingga November tahun ini. Angka ini naik 7,2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Jika dibandingkan periode sepanjang 2023, angka ini juga telah melonjak hampir 5%. Pada 2023, pemerintah mencatat sebanyak 64.855 kasus PHK.
Pada 2024, PHK terbanyak terjadi di Provinsi Jakarta dengan total sebanyak 14.501 kasus. Posisi kedua, Jawa Tengah dengan 13.012 kasus. Banten ada di posisi ketiga dengan total 10.727 kasus.
(ain)
