Logo Bloomberg Technoz

Persiapan Kilang

Di sisi lain, PT Pertamina (Persero) telah menyiapkan dua kilang utama untuk mendukung produksi B40, yakni Refinery Unit III Plaju di Palembang dan Refinery Unit VII Kasim di Papua. Selain itu, pencampuran bahan bakar solar dengan bahan bakar nabati akan dilakukan oleh Pertamina Patra Niaga.

"Pada dasarnya, kilang kami rata-rata memproduksi bahan bakar B0, dan insyallah siap untuk memproduksi B40. Kilang yang akan memproduksi B40 adalah RU III Plaju dan RU VII Kasim, sementara blending-nya dilakukan oleh Patra Niaga," ujar Direktur Operasi PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Didik Bahagia.

Sebelumnya,  Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Eniya Listiani Dewi mengungkapkan kapasitas produksi biodiesel di Indonesia sebenarnya masih belum maksimal dari total produksi saat ini. Jika pabrik beroperasi secara penuh, total produksi bisa mencapai 19 juta kl.

“Masih ada jeda 19% karena kapasitas maksimal mencapai 19 juta kl, sedangkan saat ini kita baru menggunakan 15,62 juta kl atau sekitar 81%. Ini wajar karena pabrik-pabrik masih perlu melakukan fine-tuning dan persiapan lainnya,” ujar Eniya dalam kegiatan Malam Apresiasi Stakeholder EBTKE Tahun 2024, Selasa (17/12/2024) malam.

Dia menekankan peningkatan kapasitas produksi menjadi keniscayaan. Terlebih, implementasi B40 per 1 Januari 2025 merupakan salah satu cara untuk menekan impor BBM. Selain peningkatan produksi, ESDM juga memastikan kesiapan fasilitas pencampuran atau blending di berbagai titik suplai.

"Persiapannya yaitu peningkatan kapasitas dari operasional pabrik karena tadinya 70% menjadi 80% lebih. Rata-rata kita dapatkan 81%. Jadi kapasitas pabrik itu pasti naik," terangnya.

Di sisi lain, kebijakan B40 disebut juga telah melalui serangkaian uji teknis pada berbagai mesin, baik di sektor otomotif maupun nonotomotif. Eniya menegaskan seluruh uji coba tersebut telah selesai dilakukan dan menunjukkan hasil positif.

“Pengujian B40 sudah dilakukan sejak tahun lalu, dimulai dari sektor otomotif, termasuk kendaraan roda empat dan roda dua. Tahun ini, pengujian sektor nonotomotif dilanjutkan sejak Maret 2024,” tuturnya.

Uji coba nonotomotif meliputi mesin kereta api, alat dan mesin pertanian [alsintan], kapal, genset, hingga alat berat di sektor pertambangan. “Semua pengujian tersebut telah selesai dan hasilnya baik,” kata Eniya.

(mfd/wdh)

No more pages