“Peningkatan ini menunjukkan pasar tenaga kerja melambat,” sebut riset Bloomberg Economics.
Jika pasar tenaga kerja melambat, maka akan ada peluang bagi bank sentral Federal Reserve untuk meneruskan pelonggaran moneter. Sepanjang 2024, The Fed sudah memangkas suku bunga acuan sebanyak 100 basis poin (bps).
Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan lebih menguntungkan saat suku bunga turun.
Analisis Teknikal
Lalu bagaimana dengan proyeksi harga emas hari ini? Apakah masih bisa naik lagi atau justru terkoreksi?
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih terjebak di zona bearish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 48,69.
RSI di bawah 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bearish. Namun RSI emas relatif tipis di bawah 50, sehingga boleh dibilang netral.
Sementara indikator Stochastic RSI ada di 42,94. Menghuni area jual (short) meski tidak cukup kuat.
Oleh karena itu, sepertinya pelaku pasar perlu waspada terhadap risiko koreksi meski terbatas saja. Cermati pivot point di US$ 2.618/troy ons, Jika tertembus, maka target support berikutnya ada di rentang US$ 2.617-2.611/troy ons.
Adapun target resisten terdekat adalah US$ 2.641/troy ons. Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas naik ke arah US$ 2.665/troy ons.
(aji)