Penerbangan awalnya dialihkan ke Makhachkala di pesisir Laut Kaspia Rusia karena kabut, dan kemudian ke Aktau, menurut kantor berita Tass. Kota Kazakhstan berjarak sekitar 310 kilometer di sebelah timur Makhachkala, di seberang lautan.
Sebuah serangan burung adalah penyebabnya, kantor berita pemerintah Azerbaijan Azartac melaporkan tak lama setelah kecelakaan itu, mengutip seorang perwakilan maskapai.
Beberapa ahli penerbangan meragukan penjelasan tersebut, setelah video yang belum dikonfirmasi dari reruntuhan pesawat muncul pada Rabu yang menunjukkan kerusakan yang menurut mereka tidak konsisten dengan tabrakan burung.
Wall Street Journal pada Kamis melaporkan klaim dari Ukraina dan konsultan keselamatan penerbangan Osprey bahwa pesawat tersebut bisa saja rusak akibat sistem anti-rudal Rusia. Baik Grozny maupun Makhachkala sebelumnya telah menjadi sasaran pesawat tak berawak Ukraina.
Azerbaijan Airlines menolak untuk mengomentari spekulasi mengenai penyebab kecelakaan tersebut. "Investigasi rinci sedang dilakukan saat ini," kata Presiden Azerbaijan Airlines, Samir Rzayev, kepada wartawan di Baku, Kamis.
Pesawat Embraer 190 telah menjalani pemeriksaan teknis penuh pada Oktober dan tidak memiliki masalah teknis, kata Rzayev.
Maskapai ini juga mengatakan bahwa mereka menangguhkan penerbangan ke Grozny dan Makhachkala sampai penyelidikan selesai, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
"Sangat tidak biasa bagi sebuah maskapai untuk menutup semua penerbangannya ke wilayah tersebut. Ini mengindikasikan bahwa mereka mungkin menduga seluruh ruang udara di wilayah tersebut tidak aman," kata pakar penerbangan independen yang berbasis di Moskow, Andrei Litvinov.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mendesak semua pihak untuk menunggu hasil penyelidikan, Interfax melaporkan pada Kamis.
(bbn)