Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha memaparkan, harga Bitcoin pada April beberapa kali telah gagal menembus area resistancenya pada harga di US$31.000. Adanya aksi profit taking setelah Bitcoin breakout level tertinggi sejak Juni 2022 membuat pergerakannya pada awal Mei berpotensi terbatas.
“Investor aset kripto dapat mempertimbangkan strategi buy the dip,” saran Panji Yudha.
Turunnya harga Bitcoin dari tingkat tertinggi ini dapat dimanfaatkan sebagai peluang untuk investor mengakumulasikan jumlah Bitcoin, dan menambah jumlah aset kripto lainnya yang telah mereka miliki sebelumnya.
Sebagai gambaran, aksi buy the dip merupakan strategi dengan membeli saat harga telah jauh di bawah rata-rata aset kripto yang telah ada di portofolio. Setelah nilai aset kripto yang berhasil naik lagi akan menjadi momen tepat bagi investor untuk menjualnya kembali sebagai langkah mengelola manajemen risiko di dalam trading aset kripto.
“Dalam menerapkan strategi buy the dip, investor dapat membeli secara bertahap ketika harga Bitcoin dan Ethereum sedang turun dikarenakan harga aset tersebut sudah mulai stabil dan menunjukkan pemulihan,” jelasnya.
(fad/roy)