Ditambah lagi, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2024 gagal mencapai angka 5% karena disebutkan pada periode itu tidak ada faktor musiman yang mampu diharapkan bisa mendongkrak Produk Domestik Bruto (PDB).
Kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2024 melambat ke level terendah dalam setahun, yang hanya tumbuh 4,95%. Angka itu di bawah ekspektasi pasar yang memperkirakan masih akan tercapai pertumbuhan di 5%.
Laju pertumbuhan ekonomi yang melambat pada kuartal lalu terutama karena kinerja konsumsi rumah tangga yang ambles ke zona kontraksi.
Bersamaan dengan sentimen tersebut, berikut 10 saham dengan nilai net buy bersih terbesar, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2024 perdagangan IHSG, meski diterpa banyak sentimen kurang positif.
10 saham dengan net buy terbanyak sepanjang tahun 2024
- PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) Rp6,23 triliun
- PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) Rp2,94 triliun
- PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Rp2,46 triliun
- PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) Rp1,9 triliun
- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) Rp1,75 triliun
- PT Sumber Energi Andalan Tbk (ITMA) Rp1,42 triliun
- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) Rp1,13 triliun
- PT XL Axiata Tbk (EXCL) Rp1,05 triliun
- PT MD Pictures Tbk (FILM) Rp1,04 triliun
- PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) Rp988 miliar
10 saham dengan net sell sepanjang perdagangan IHSG
- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp37,46 triliun
- PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Rp2,57 triliun
- PT Astra International Tbk (ASII) Rp2,14 triliun
- PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) Rp1,67 triliun
- PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) Rp1,41 triliun
- PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp1,37 triliun
- PT Barito Pacific Tbk (BRPT) Rp931,37 miliar
- PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Rp909,7 miliar
- PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp868,73 miliar
- PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) Rp783,13 miliar
(fad/wep)
