Penguatan mata uang Asia itu berlangsung ketika indeks dolar AS pagi ini dibuka melemah tipis meski masih di kisaran 108,14.
Bila pasar valas spot di Indonesia buka hari ini, ada potensi rupiah juga bergerak menguat, terdongkrak sentimen regional dan pelemahan indeks dolar AS.
Di pasar forward pagi ini, kontrak Nondeliverable Forward 1 bulan dibuka menguat 0,18% di kisaran Rp16.209/US$ meski pada pukul 08:14 WIB kembali melemah di Rp16.248/US$.
Adapun kontrak NDF-1W yang kemarin ditutup menguat, pagi ini bergerak sedikit turun di kisaran Rp16.217/US$.
Sebagai perbandingan, rupiah spot sebelum libur Natal dan Cuti Bersama, ditutup melemah 0,12% di level Rp16.195/US$.
Reli Santa
Di pasar saham, sebagian bursa dibuka hijau mengikuti gelagat Santa Claus Rally yang terlihat sudah dimulai di Amerika sebelum libur Natal.
Indeks Nikkei masih melanjutkan pengatan 0,50%, begitu juga bursa saham Kospi Korea yang juga menghijau dengan kenaikan 0,16%.
Pada Selasa lalu, meski perdagangan cenderung sepi, S&P 500 Index berhasil ditutup menguat.
Para investor menaruh harapan pada apa yang dikenal dengan sebutan 'Santa Klaus Rally' di mana perdagangan saham naik selama lima sesi perdagangan terakhir sebelum pergantian tahun dan dua sesi pertama perdagangan pada tahun baru.
Kali ini, periode itu dimulai pada Selasa lalu. Bila bursa saham domestik hari ini dibuka, ada peluang pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan menguat mengikuti sentimen regional dan sinyal reli Santa di Amerika Serikat.
"Reli Santa masih berlangsung, dengan musim yang kuat hingga akhir tahun," kata analis Ned Davis Research, London Stockton, dilansir dari Bloomberg.
China masih menjadi fokus pelaku pasar setelah bank sentral negeri itu menahan suku bunga acuan jangka menengah di 2%, sesuai ekspektasi para ekonom.
Sementara Gubernur Bank of Japan, bank sentral Jepang, Kazuo Ueda memberikan pernyataan pada Rabu dan menghindari pemberian sinyal akan kemungkinan kenaikan bunga acuan bulan depan.
(rui)