Warga Ukraina merayakan Natal kedua mereka pada Rabu, menurut kalender baru dalam langkah lain untuk menghapus pengaruh Rusia.
Sebagian besar warga Ukraina beragama Kristen Ortodoks dan Gereja Ortodoks Ukraina yang berdiri pada tahun 2018, sepakat pada tahun 2023 untuk meninggalkan kalender Julian tradisional yang digunakan di Rusia, yang mana Natal jatuh pada 7 Januari.
Rusia telah mengintensifkan serangan terhadap sektor energi Ukraina sejak musim semi tahun ini, merusak hampir setengah dari kapasitas pembangkit listrik dan menyebabkan pemadaman listrik yang berkepanjangan.
Angkatan udara Ukraina mengatakan bahwa Kharkiv telah diserang oleh rudal balistik. Gubernur daerah Oleh Syniehubov mengatakan melalui Telegram bahwa ada kerusakan pada infrastruktur sipil non-perumahan, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Gubernur Dnipropetrovsk Serhiy Lysak mengatakan bahwa kematian di sana terjadi dalam serangan terhadap fasilitas-fasilitas listrik regional.
"Sejak pagi, tentara Rusia secara besar-besaran menyerang wilayah Dnipro. Mereka mencoba menghancurkan sistem listrik di wilayah tersebut," katanya.
Menteri Energi Ukraina German Galushchenko mengatakan di Facebook bahwa Rusia secara besar-besaran menyerang sektor listrik dan bahwa pembatasan pasokan listrik telah diberlakukan.
Perusahaan energi swasta terbesar di Ukraina, DTEK, mengatakan fasilitas pembangkit listriknya diserang, di mana peralatan listriknya rusak parah, dalam serangan berskala besar ke-13 terhadap sektor energi tahun ini.
"Kami mengimbau setiap sekutu Ukraina untuk mengakhiri terorisme yang disponsori negara ini sekarang juga dengan memberikan angkatan bersenjata kami amunisi pertahanan udara yang mereka butuhkan untuk melindungi infrastruktur energi yang penting," ujar CEO DTEK, Maxim Timchenko, dalam pernyataannya.
Tidak ada komentar dari pihak Rusia mengenai serangan tersebut.
"Kado Natal dari Rusia untuk Ukraina: lebih dari 70 rudal dan 100 pesawat nirawak, yang ditujukan kepada keluarga-keluarga Ukraina yang sedang merayakan Natal di rumah-rumah mereka dan infrastruktur energi yang membuat mereka tetap bertahan," ujar Duta Besar Amerika Serikat untuk Ukraina, Bridget Brink.
"Untuk musim liburan yang ketiga kalinya, Rusia menjadikan musim dingin sebagai senjata."
(ros)