Logo Bloomberg Technoz

Namun, perkembangan ini sepertinya masih belum meyakinkan pasar bahwa perekonomian AS butuh stimulus, terutama dari sisi moneter. Sepertinya laju penurunan suku bunga acuan pada 2025 akan lebih lambat dibandingkan tahun ini yang mencapai 100 basis poin (bps).

Dalam dot plot terbaru, bank sentral Federal Reserve kemungkinan hanya akan menurunkan suku bunga acuan 50 bps tahun depan. Terbagi dalam 2 kali penurunan, masing-masing 25 bps.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas jadi kurang menguntungkan saat suku bunga belum turun.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih terjebak di zona bearish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 45,32. 

RSI di bawah 50 menandakan suatu aset berada di posisi bearish. Namun, RSI emas tipis saja di bawah 50 sehingga rasanya masih cenderung netral.

Sementara indikator Stochastic RSI ada di 27,53. Menghuni area jual (short) yang cukup kuat, bahkan sudah hampir jenuh (oversold).

Oleh karena itu, sejatinya harga emas berpeluang naik. Syaratnya, pivot point US$ 2.618/troy ons harus terlewati terlebih dulu. Jika tertembus , maka target resisten ada di US$ 2.638/troy ons yang menjadi Moving Average (MA) 10.

Sedangkan target support terdekat adalah US$ 2.606/troy ons, Penembusan di titik ini berisiko menyebabkan harga emas terpeleset ke US$ 2.598/troy ons.

(aji)

No more pages