Logo Bloomberg Technoz

Menurut analisisnya, kenaikan laba PLN dapat dicapai salah satunya lewat langkah transformasi digital dari hulu ke hilir. 

“Digitalisasi tidak hanya hadir lewat PLN Mobile sebagai garda terdepan pelayanan pelanggan saja, tetapi juga digitalisasi operasional,” lanjutnya.

Digitalisasi transmisi dan distribusi terus ditingkatkan agar ketika terjadi disrupsi atau gangguan, PLN bisa memantau secara cepat dan penanganan bisa dilakukan secara tangkas.

Di samping itu, untuk menurunkan biaya operasional, PLN melakukan manajemen utang dengan mempercepat pembayaran utang.

Sepanjang 2020—2022, lanjutnya, PLN membayar utang Rp62,5 triliun, sehingga menurunkan saldo utang perusahaan sebanyak Rp41 triliun dan beban bunga hingga Rp7 triliun.

“Capaian kinerja keuangan 2022 harus tetap dipertahankan, bahkan harus ditingkatkan secara terus-menerus melalui transformasi digital dan inovasi manajemen keuangan. PLN juga harus harus menjaga efisiensi proses bisnis, yang dapat meningkatkan perolehan laba PLN dari tahun ke tahun,” ujarnya.

Terkait dengan kinerja keuangannya sepanjang 2022, PLN pada pertengahan pekan lalumenyatakan telah berhasil melewati masa sulit melalui transformasi. 

Perusahaan mengeklaim telah berhasil mengubah paradigma dan cara kerja menjadi lebih lincah dan produktif sehingga tidak hanya mampu meningkatkan pendapatan namun juga di saat bersamaan berhasil melakukan efisiensi operasional maupun keuangan perusahaan.

“Capaian ini bukan sekadar angka. Di balik itu semua, ada kerja keras, dedikasi, dan loyalitas seluruh insan PLN yang melakukan transformasi dengan fondasi digitalisasi. Menata seluruh proses bisnis yang berserak menjadi unified, yang terfragmentasi menjadi streamlined. Mengubah kultur organisasi dari bureaucratic like menjadi business like. Mengubah sistem pelayanan pelanggan yang sebelumnya lambat, tidak responsif menjadi cepat dan sangat memuaskan,” ucap Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo dalam keterangannya dikutip Kamis (4/5/2023).

(rez/wdh)

No more pages