Logo Bloomberg Technoz

Pizzaballa juga mengadakan misa khusus sebelum Natal di Gereja Keluarga Kudus di Kota Gaza. Beberapa warga Kristen Palestina yang berlindung di gereja itu sejak perang pecah Oktober tahun lalu mengungkapkan kondisi mereka yang kekurangan makanan dan air.

"Kami berharap tahun depan pada hari yang sama kami bisa merayakan Natal di rumah kami dan pergi ke Bethlehem," ujar Najla Tarazi, seorang perempuan yang kehilangan tempat tinggal. Ia berdoa agar perang segera berakhir. "Kami tidak merasa bahagia."

Penurunan Drastis Wisatawan

Bethlehem merupakan pusat penting dalam sejarah Kekristenan, meskipun umat Kristen hanya menjadi sebagian kecil dari sekitar 14 juta penduduk. Menurut Departemen Luar Negeri AS, terdapat sekitar 182.000 umat Kristen di Israel, 50.000 di Tepi Barat dan Yerusalem, serta hanya 1.300 di Gaza.

Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bethlehem turun drastis dari sekitar 2 juta per tahun sebelum pandemi COVID-19 pada 2019 menjadi kurang dari 100.000 pada 2024, menurut Jiries Qumsiyeh, juru bicara Kementerian Pariwisata Palestina.

Kekerasan yang meningkat di Tepi Barat, di mana lebih dari 800 warga Palestina tewas akibat tembakan Israel dan puluhan warga Israel tewas dalam serangan, telah membuat sektor pariwisata terhenti. Pihak Palestina tidak memberikan rincian mengenai jumlah warga sipil dan pejuang yang tewas.

Sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang memicu perang, akses keluar masuk Bethlehem dan kota-kota lain di Tepi Barat menjadi sangat sulit, dengan antrean panjang kendaraan yang menunggu untuk melewati pos pemeriksaan militer Israel.

(del)

No more pages