Misa kepausan ini dihadiri sekitar 6.000 orang di dalam Basilika Santo Petrus, sementara 25.000 lainnya menyaksikan melalui layar besar di alun-alun luar. Dalam kesempatan tersebut, Paus kembali menyerukan kepada negara-negara maju untuk memanfaatkan momentum Yubileum ini guna mengurangi beban utang negara-negara berpenghasilan rendah.
"Tahun Yubileum memanggil kita untuk pembaruan spiritual dan mendorong kita untuk mentransformasi dunia," kata Paus Fransiskus. "Ini adalah waktu Yubileum bagi negara-negara miskin yang terbebani oleh utang yang tidak adil; waktu Yubileum bagi semua yang terbelenggu oleh bentuk-bentuk perbudakan lama dan baru."
Seruan serupa pernah disampaikan oleh mendiang Paus Yohanes Paulus II pada Tahun Yubileum 2000. Seruan tersebut memicu kampanye yang berhasil menghapus utang sebesar US$130 miliar dari tahun 2000 hingga 2015.
Kondisi Kesehatan Paus
Paus Fransiskus, yang bulan ini genap berusia 88 tahun, dilaporkan sedang mengalami flu ringan menurut keterangan Vatikan. Namun, ia tampak dalam kondisi baik selama Misa, meskipun suaranya terdengar sedikit serak.
Pada Rabu (25/12/2024), Paus dijadwalkan memberikan pesan dan berkat Natal "Urbi et Orbi" (kepada kota dan dunia) kepada umat Katolik di seluruh dunia.
(del)
