Logo Bloomberg Technoz

Bisnis Smelter Tembaga Global Terhempas, Freeport Rawan Terimbas

Redaksi
24 December 2024 14:30

Peresmikan produksi Smelter PT. Freeport Indonesia di Gresik, Senin (23/9/2024). (Tangkapan Layar Youtube Setpres)
Peresmikan produksi Smelter PT. Freeport Indonesia di Gresik, Senin (23/9/2024). (Tangkapan Layar Youtube Setpres)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Asosiasi Perusahaan Industri Pengolahan dan Pemurnian Indonesia (AP3I) menyebut smelter katoda tembaga milik PT Freeport Indonesia (PTFI) berisiko ikut terimbas fenomena penurunan fee pengolahan yang sedang terjadi di banyak negara, terutama China.

Sekjen AP3I Haykal Hubeis mengatakan smelter milik Freeport mengambil pasokan bijih tembaga dari tambang milik mereka sendiri di Tembagapura, Papua untuk diolah menjadi konsentrat oleh smelter yang juga dimiliki PTFI sendiri.

“Setelah menjadi konsentrat, baru mereka jual ke tempat lain. Sekarang ini yang sudah dibangun di Gresik untuk mengolah katoda adalah PT Smelting, yang juga milik Freeport sendiri,” ujarnya saat dihubungi, dikutip Selasa (24/12/2024).

Nah, yang namanya problem fee anjlok itu memang terjadinya di smelter katoda, berarti kemungkinan [ikut berdampak ke] smelter yang di Gresik, bukan yang di Papua.”

Peresmikan produksi Smelter PT. Freeport Indonesia di Gresik, Senin (23/9/2024). (Tangkapan Layar Youtube Setpres)

Haykal menilai smelter katoda Freeport di Manyar, Gresik, Jawa Timur berisiko ikut terimbas fenomena penurunan fee global lantaran fasilitas yang dibangun di kawasan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) itu memiliki kapasitas produksi yang masif.