"Harapan terbesar kami adalah menemukan prasasti pada sarkofagus tersebut," kata Dr. Findik dalam sebuah pernyataan kepada Turkiye Today, mengutip dari Archaeology News, Selasa (24/12/2024).
"Ini akan membantu memperjelas isi makam dan memungkinkan kami menentukan periode pasti kapan prasasti itu berasal."
Siapa Santo Nicholas?
Santo Nicholas, yang lahir dan hidup di Myra pada abad ke-4 Masehi, dikenal karena kedermawanan dan doa syafaatnya. Ia menjabat sebagai Uskup Myra hingga wafat pada tahun 343 M.
Warisan Santo Nicholas diabadikan melalui legenda Sinterklas, tokoh yang dikenal membawa hadiah untuk anak-anak di seluruh dunia.
Berabad-abad setelah kematiannya, jenazah Santo Nicholas dilaporkan dipindahkan ke Italia. Sebagian tulang-belulangnya dibawa ke Basilika San Nicola di Bari pada abad ke-11, sementara sisanya dikirim ke Venesia selama Perang Salib Pertama.
Penelitian tahun 1953 mengonfirmasi bahwa tulang-tulang dari Bari dan Venesia berasal dari individu yang sama, namun belum dipastikan apakah itu adalah Santo Nicholas.
Penggalian yang dimulai sejak 1989 ini telah memberikan berbagai temuan penting, termasuk pecahan lampu tanah liat dan tulang hewan, yang menunjukkan penggunaan situs ini sebagai tempat pemakaman.
"Fakta bahwa kami telah menemukan sarkofagus di dekat gereja, yang diperkirakan merupakan makamnya, dapat menunjukkan bahwa ini memang area suci yang selama ini kami cari," jelas Dr. Findik.
Sebagai santo pelindung anak-anak dan pelaut, Santo Nicholas terus dihormati hingga kini.
Penemuan ini tidak hanya memperkaya sejarah arkeologi, tetapi juga menghubungkan kembali dunia dengan warisan seorang figur yang telah menginspirasi tradisi Natal selama berabad-abad.
(wep)