Selain menegakkan aturan kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) terhadap Apple, Wijayanto juga mengingatkan pentingnya pengawasan ketat terhadap produsen lain.
"Produsen lain juga perlu dimonitor dengan baik sehingga mereka comply dengan ketentuan ini," tambahnya.
Sebelumya kepada Bloomberg Technoz akhir November lalu, Wijayanto menuturkan bahwa langkah pemerintah yang bersikeras masih memblokir iPhone 16 dijual di Indonesia bukanlah pendekatan ideal dalam membangun industrialisasi teknologi di tanah air.
"Kebijakan industrialisasi harus gradual, jangka panjang, dan komprehensif," jelasnya. "Belajar dari pengalaman kita tersebut, sikap kita ke raksasa teknologi seperti Apple, Samsung, NVIDIA, Google, Microsoft, Tencent, Tesla, BYD, Huawei, Toyota, dan lain-lain, harus strategis dan berorientasi jangka panjang."
Diketahui tarik ulur dalam hal realisasi investasi Apple Inc masih menjadi penghambat iPhone 16 rilis resmi di Indonesia. Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian mensyaratkan tambahan dana supaya Apple meraih sertifikat TKDN-sebagai syarat menjual perangkat di dalam negeri.
Namun kini dalam perkembangan terbarunnya Apple berencana membangun pabrik di Batam akan berfokus pada fasilitas untuk memproduksi AirTags dengan estimasi penyerapan sekitar 1.000 tenaga kerja.
Pabrik di Batam, yang akan berkontribusi atas 20% produksi AirTags secara global, melengkapi pendirian fasilitas yang sama sebelumnya di Bandung, berupa produksi aksesori, serta pendanaan Apple Academy-sekolah yang membekali para siswa dengan keterampilan teknologi seperti coding.
Pemilihan Batam karena akses yang lebih dekat dari Singapura, sekitar 45 menit dengan kapal feri. Batam juga masuk zona perdagangan bebas hingga perusahaan-perusahaan yang yang di sana bebas dari pungutan pajak (PPnBM), juga bea masuk.
Proposal perluasan komitmen Apple adalah bagian dari permintaan pemerintah kepada perusahaan atas dana investasi US$1 miliar. Proposal terbaru telah mendapatkan persetujuan dari Presiden Prabowo Subianto, kata orang-orang yang tahun informasi, dilaporkan Bloomberg News.
Beberapa waktu lalu Prabowo mendapat arahan dalam sebuah pertemuan yang membahas tarik-menarik antara pemerintah dan Apple. Prabowo lantas menginstruksikan kabinet untuk bisa kembali meraih lebih baik dana investasi dari Apple di masa depan.
Perhitungan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bahwa Apple sepanjang 2023 mampu meraup omzet Rp30 triliun dari penjualan 2,61 juta unit smartphone, menjadi alasan pemerintah meminta kenaikan kembali menjadi US$1 miliar.
Kabar ini sejalan dengan pernyataan Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani sebelumnya yang terangkan bahwa Apple Inc menyepakati keinginan Indonesia. Artinya dari awal US$1 juta, Apple melipatgandakan investasinya sekitar 1.000 kali lipat menjadi US$1 miliar.
(wep)