Produksi Nikel 2025 Dipangkas, Penambang Berharap Harga Bangkit
Redaksi
24 December 2024 11:20

Bloomberg Technoz, Jakarta – Kalangan penambang berharap rencana pemerintah memangkas produksi nikel pada 2025 dapat menjadi katalis yang bisa memperbaiki harga komoditas logam baterai tersebut, setelah terus turun dalam dua tahun terakhir.
Sekretaris Umum Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) Meidy Katrin Lengkey mengatakan saat ini Indonesia berperan sekitar 53% sampai 65% dari total produksi dan suplai nikel dunia.
“Kita punya data beberapa negara penghasil nikel nih, tetapi yang kita lihat, paling besar itu adalah Indonesia,” ujarnya kepada Bloomberg Technoz, dikutip Selasa (24/12/2024).
Meidy menyebut produksi tambang nikel Indonesia pada 2023 mencapai hampir 2 juta metrik ton (mt). Hal tersebut memicu gelombang kelebihan pasokan di pasar global yang mendorong tren penurunan harga nikel lebih lanjut.
“Pada 2024, [produksi nikel RI] menurun sebenarnya. Kita over tahun lalu, tetapi tahun ini agak direm karena ada masalah RKAB dan masalah kekurangan bahan baku. Sebenarnya ini masukan kami kepada pemerintah juga, supaya [produksi nikel] jangan over. Itu kan kembali ke produksi bijih nikel.”
