Motif di balik serangan di Magdeburg masih belum jelas, tetapi kejadian ini semakin memicu perdebatan tentang imigrasi di Jerman, sebuah isu yang tengah mendominasi kampanye menjelang pemilu mendatang pada Februari.
Steinmeier mengakui kekhawatiran banyak pemilih terkait perang Rusia di Ukraina dan kekacauan di Timur Tengah, serta "ketidakpuasan yang meluas terhadap politik, ekonomi, birokrasi, dan ketidakadilan."
Diperkirakan pada Jumat, Steinmeier akan mengonfirmasi bahwa pemilu nasional akan dilaksanakan pada 23 Februari, tujuh bulan lebih cepat dari jadwal setelah koalisi pemerintahan tiga partai yang dipimpin Kanselir Olaf Scholz runtuh akibat perselisihan mengenai kebijakan anggaran.
"Suasana dalam kehidupan sehari-hari di negara kita menjadi semakin keras, kadang-kadang bahkan tak termaafkan," kata Steinmeier. "Mari kita tidak membiarkan diri kita terpecah. Mari kita berdiri bersama. Persatuan, ketika paling dibutuhkan, adalah yang mendefinisikan negara kita."
(bbn)