Logo Bloomberg Technoz

Valuasi Startup Bisa Menipu Para Investor di Periode Senja

Pramesti Regita Cindy
24 December 2024 08:00

Ilustrasi Startup yang tutup dan PHK karyawan.
Ilustrasi Startup yang tutup dan PHK karyawan.

Bloomberg Technoz, Jakarta - Martyn Terpilowski, investor sekaligus CEO Bhumi Varta Technology menyebut  valuasi yang dilebih-lebihkan  menciptakan ekspektasi tidak realistis, sehingga banyak perusahaan akhirnya gagal memenuhi target yang mereka tetapkan sendiri dan merugikan para investor. 

Terlebih hal ini berkaitan dengan fenomena valuasi yang dianggap tidak realistis dari sejumlah startup di berbagai sektor seperti Farm Tech, Fish Tech, MSME Tech, dan Peer-to-Peer (P2P) Lending.  

"Tidak ada unsur pribadi dalam hal ini, namun bagi yang memahami, ini tidak mengejutkan. Pengalaman 6 tahun saya menunjukkan [adanya] valuasi yang tidak realistis," kata Terpilowski kepada Bloomberg Technoz, dikutip Senin (23/12/2024). 

Ia lantas memberikan contoh perbandingan dengan bisnis konvensional seperti Bakmi GM  --perusahaan F&B-- yang berhasil bertahan selama lebih dari enam dekade namun hanya memiliki valuasi sebesar US$132 juta. 

"Sebagian besar valuasi startup ini hanya dibuat-buat, dan orang terakhir yang memegangnya akan merugi, entah itu VC berikutnya atau investor ritel di IPO," jelasnya.

Artikel Terkait