Logo Bloomberg Technoz

Indeks Dolar AS Bangkit Lagi, Rupiah Bisa Terseret Kembali

Tim Riset Bloomberg Technoz
24 December 2024 07:50

Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah kemungkinan akan kembali menghadapi tekanan dalam perdagangan di pasar spot hari ini, sehari sebelum perayaan Natal.

Indeks dolar Amerika Serikat (AS) kembali meroket ke level 108,05, pada penutupan pasar dini hari tadi di New York. Yield surat utang AS, Treasury, juga merangkak naik lagi di mana tenor 10Y kini sudah di 4,58%, naik 6 bps. Adapun tenor pendek 2Y naik 1,7 bps ke level 4,33%.

Lonjakan lagi indeks dolar AS dan imbal hasil Treasury terjadi ditengarai sebagai reaksi para investor global terhadap kabar bahwa shutdown pemerintahan AS bisa dihindari setelah Presiden Joe Biden menandatangani beleid untuk pendanaan pemerintahan hingga pertengahan Maret nanti.

Memasuki musim libur akhir tahun, investor agaknya juga berupaya mengurangi risiko dengan banyak menempatkan ke aset-aset yang dinilai lebih stabil dan kecil risikonya seperti dolar AS.

Kemarin, AS juga melansir data penjualan barang tahan lama (durable goods), salah satu indikator daya beli, di mana pada November pertumbuhannya terkontraksi 1,1% setelah bulan sebelumnya tumbuh 0,3%. Kontraksi itu juga lebih dalam ketimbang prediksi pasar.

Artikel Terkait