Pakar konstitusi dan ekonom telah terpecah pada gagasan soal utang pemerintah dengan mengutip ketentuan Konstitusi AS yang mengatakan validitas utang publik "tidak akan dipertanyakan."
Yellen menangkis beberapa pertanyaan tentang apakah Presiden AS Joe Biden mungkin menggunakan opsi itu dan mengulangi desakannya agar Kongres mengangkat plafon utang,
“Yang ingin saya katakan adalah bahwa ini adalah tugas Kongres AS untuk melakukan ini,” katanya. “Jika mereka gagal melakukannya, kita akan mengalami bencana ekonomi dan keuangan yang akan kita buat sendiri, dan tidak ada tindakan yang dapat diambil oleh Presiden Biden dan Departemen Keuangan AS untuk mencegah bencana itu.”
Biden dijadwalkan bertemu dengan Ketua DPR Kevin McCarthy dan para pemimpin kongres lainnya pada Selasa (09/05/2023) untuk membahas plafon utang.
Biden dan anggota kongres dari Partai Republik saat ini tarik menarik soal kenaikan batas pinjaman yang saat ini mencapai US$31,4 triliun. Para pemimpin Partai Republik menuntut adanya pemotongan anggaran untuk menyetujui kenaikan plafon utang. Namun, Biden bersikeras untuk tak ada pemotongan anggaran.
"Saya tidak ingin mempertimbangkan opsi darurat," kata Yellen pada Minggu.
“Apa yang harus dilakukan jika Kongres gagal memenuhi tanggung jawabnya? Tidak ada opsi lainnya yang baik.”
Patrick McHenry, seorang Republikan dari Carolina Utara yang mengetuai Komite Jasa Keuangan DPR, menyarankan opsi kesepakatan untuk kenaikan batas utang jangka pendek, seraya menggemakan pernyataan dari Direktur Anggaran Gedung Putih Shalanda Young pada Kamis.
“Semuanya ada di atas meja saat ini,” kata McHenry di CBS “Face the Nation” pada Minggu. “Hal utama yang harus ada dalam hal ini adalah menangani ruang fiskal kita, jangka pendek dan jangka panjang.”
“Tidak ada perdebatan selain fakta bahwa kita harus membahas rumah fiskal kita,” katanya.
Biden mengatakan pada Jumat bahwa dia belum akan menggunakan Amandemen ke-14 untuk mencegah pelanggaran plafon utang, tetapi tidak mengesampingkan kemungkinan tindakan eksekutif.
“Saya belum sampai di sana,” kata Biden ketika ditanya tentang kemungkinan itu dalam sebuah wawancara dengan MSNBC.
Mengaktifkan amandemen tampaknya pasti akan memicu pertarungan hukum berisiko tinggi yang berisiko mengguncang pasar. Yellen menolak gagasan itu selama perdebatan soal plafon utang pada 2021.
Yellen pun saat ini berulang kali berusaha melempar tanggung jawab kepada Kongres.
“Tidak dapat diterima bagi Kongres untuk mengancam bencana ekonomi bagi rumah tangga Amerika dan sistem keuangan global sebagai biaya menaikkan plafon utang dan mendapatkan kesepakatan tentang prioritas anggaran,” kata Yellen.
—Dengan asistensi Jennifer A. Dlouhy.
(bbn)