Logo Bloomberg Technoz

Mayoritas Warga RI Minum Air Isi Ulang Mengandung Bakteri E.Coli

Dinda Decembria
23 December 2024 20:00

Warga mengantre bantuan air bersih di kawasan Lodan, Jakarta, Rabu (18/12/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Warga mengantre bantuan air bersih di kawasan Lodan, Jakarta, Rabu (18/12/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Wakil Menteri Kesehatan, Prof. Dante Saksono Harbuwono, menjelaskan hasil surveilans Kualitas Air Minum Rumah Tangga (SKMRT) di Indonesia Tahun 2023.

Hasilnya, ada peningkatan signifikan pada kualitas air minum yang aman dikonsumsi. Namun, dari surveilans tersebut juga memperlihatkan bahwa konsumsi air minum di masyarakat masih didominasi air isi ulang, yang ternyata tercemar bakteri E.Coli.

“Di Jakarta misalnya, kebutuhan air itu 50 juta meter kubik, sedangkan suplainya hanya 30 juta meter kubik. Jadi, kekurangannya masih banyak dan ini disuplai oleh penggunaan air isi ulang yang ternyata tercemar bakteri E. coli,” ungkap Wamenkes.

Wamenkes mengingatkan bahwa air yang tercemar dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat. Ia mencontohkan wabah kolera yang terjadi di Distrik Soho, London, Inggris, pada 1854. Wabah tersebut diketahui menewaskan sekitar 500 orang hanya dalam waktu satu minggu.

“Seorang dokter bernama John Snow membuktikan sumber wabah berasal dari pompa air Broad Street. Dengan menutup pompa air tersebut, wabah berhasil dikendalikan. Peristiwa ini menjadi tonggak penting untuk memahami bahwa air minum yang aman adalah kunci melindungi masyarakat dari ancaman penyakit,” ucap Prof. Dante.