Logo Bloomberg Technoz

2025 Prihatin Dulu, Ini Tips Praktis Jalankan Frugal Living

Tim Riset Bloomberg Technoz
23 December 2024 14:50

Gen Z yang berada di fase awal membangun karir, hadapi tekanan daya beli akibat berbagai pungutan (11/6/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Gen Z yang berada di fase awal membangun karir, hadapi tekanan daya beli akibat berbagai pungutan (11/6/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pergantian tahun tinggal hitungan hari. Sedikit berbeda dengan tahun-tahun baru sebelumnya, bagi mayoritas masyarakat Indonesia, penyambutan tahun baru 2025 mungkin akan terasa lebih muram menyusul ada begitu banyak kebijakan penyelenggara negara yang potensial menekan kondisi keuangan rumah tangga.

Kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% yang diterapkan pada hampir semua jenis barang dan jasa, bukan hanya barang mewah sebagaimana klaim pemerintah RI sebelumnya, bisa menggerogoti kekuatan konsumsi masyarakat.

Walau kebijakan itu dibarengi dengan sejumlah kebijakan pengimbang tekanan konsumsi, akan tetapi 'masa diskon' dibatasi waktunya, multiplier effect kenaikan PPN jadi 12% dinilai akan lebih signifikan mengerosi kekuatan konsumsi masyarakat.

Lebih lagi, makin banyak kabar Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Data terbaru yang dilansir oleh Kementerian Tenaga Kerja RI hari ini, sepanjang tahun 2024 hingga akhir November, terdapat 67.870 orang pekerja kehilangan pekerjaan mereka. 

Situasi yang muram itu membutuhkan adaptasi dalam pengelolaan keuangan pribadi agar kondisi kocek bisa dipertahankan stabilitasnya. Menjalankan frugal living, hidup hemat, pada akhirnya bukan sekadar pilihan melainkan keterpaksaan terutama bila keran pendapatan stagnan.