Seperti yang diwartakan Bloomberg News, acuan inflasi inti yang menjadi tolok ukur Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) menunjukkan hasil yang terkendali pada bulan November.
Ini merupakan sebuah langkah positif bagi pembuat kebijakan yang berencana memangkas suku bunga lebih lanjut pada 2025.
Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi Inti (Personal Consumption Expenditures Price Index/PCE), yang tidak mencakup barang makanan dan energi, meningkat 0,1% dibandingkan bulan Oktober dan 2,8% dibandingkan tahun sebelumnya, menurut data dari Biro Analisis Ekonomi (Bureau of Economic Analysis/BEA). Adapun perolehan bulanan ini adalah yang terendah sejak Mei.
Angka-angka tersebut diharapkan dapat meredakan kekhawatiran di kalangan pejabat The Fed mengenai prospek inflasi setelah mereka mempublikasikan perkiraan terbaru pada Rabu sebelumnya.
“Data inflasi inti PCE AS untuk November yang lebih rendah dari perkiraan menunjukkan bahwa The Fed mungkin terlalu pesimis terhadap inflasi,” tulis Shane Oliver, Kepala Strategi Investasi dan Kepala Ekonom di AMP Ltd, dalam catatannya kepada klien.
Analis Phintraco Sekuritas memaparkan, penguatan ini didorong oleh data ekonomi yang solid. PCE Price Index meningkat 10 bps menjadi 2,4% YoY di November, namun lebih rendah dari ekspektasi pasar (2,5% YoY).
Dengan Core PCE Price Index tetap sama 2.8% YoY di November.
“IHSG berpotensi rebound uji pivot 7.000–7.050 di Senin,” mengutip riset Phintraco.
Secara teknikal, IHSG berpotensi rebound pada area trendline channel birunya dari support kuat 6.950. Dengan penguatan menuju resistance pertamanya ke level 7.050 hingga potensialnya 7.100, dan resistance selanjutnya 7.140 yang tercermin pada time frame daily. Sementara support psikologis IHSG pada level 6.900.
(fad)