Logo Bloomberg Technoz

Dalam sepekan terakhir, harga emas dunia turun 1,08% secara point-to-point.

Karyawan merapihkan emas logam mulia Antam di Butik Emas ANTAM, Jakarta, Selasa (9/72024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Harga emas memang tengah diliputi sentimen negatif. Ini karena kemungkinan pelonggaran moneter pada 2025 tidak seagresif perkiraan sebelumnya.

Misalnya di Amerika Serikat (AS). Bank sentral Federal Reserve dalam dot plot terbarunya mengindikasikan bahwa penurunan suku bunga acuan tidak seagresif perkiraan sebelumnya.

Pada 2025, kemungkinan Federal Funds Rate akan turun 2 kali masing-masing 25 basis poin (bps). Lebih sedikit ketimbang ekspektasi pasar yang memperkirakan sebanyak 3 kali.

“Emas kini bersaing dengan instrumen pendapatan tetap. Jika The Fed memutuskan untuk menunda pelonggaran moneter yang agresif, maka pasar akan bereaksi,” kata Bart Melek, Global Head of Commodity Strategy di TD Securities, seperti dikutip dari Bloomberg News.

(aji)

No more pages