Menurut laporan Bloomberg Maret lalu, Buffett sendiri pun ternyata intens berhubungan dengan Pemerintahan Biden untuk turun tangan menangani kekacauan tersebut.
Investor miliarder itu memang memiliki sejarah panjang dalam membantu bank-bank yang tengah diterpa krisis. Buffet memanfaatkan statusnya sebagai investor yang paling dipandang di pasar finansial untuk memulihkan kepercayaan pasar terhadap perusahaan yang sakit.
Bank of America Corp sempat mendapatkan suntikan modal dari Buffett pada tahun 2011 setelah sahamnya anjlok di tengah kerugian yang terkait dengan subprime mortgage. Buffett pun masih menyukai dan memiliki saham di bank itu, katanya, Sabtu.
Buffett juga menyorot upaya penyelamatan First Republic Bank, yang baru saja diselamatkan oleh JPMorgan Chase & Co. Dalam keterbukaannya di pasar modal, terungkap bahwa First Republic sempat menawarkan hipotek jumbo yang didukung non-pemerintah dengan suku bunga tetap dan selama sepuluh tahun. Menurut Buffet, itu merupakan penawaran gila.
"Itu dilakukan di depan mata dan dunia mengabaikannya sampai meledak,” kata Buffett.
Buffett juga mengatakan dia tidak dapat membayangkan politisi atau regulator bersedia "mengganggu sistem keuangan dunia," termasuk jika Washington gagal memecahkan kebuntuannya dalam menaikkan plafon utang, atau berapa banyak yang dapat dipinjam pemerintah.
Buffett mengatakan Berkshire berhati-hati tentang bank dan menjual beberapa saham bank dalam enam bulan terakhir.
(bbn)