Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Momen Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan terlihat meninggalkan ruangan saat Presiden Prabowo Subianto berpidato di KTT D-8 di Kairo, Mesir pada Kamis (19/12/2024).

Momen tersebut menjadi sorotan, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menegaskan situasi ini merupakan hal yang wajar.

Juru Bicara Kemenlu, Roy Soemirat mengatakan dalam forum internasional seperti KTT D-8, setiap ketua delegasi memiliki hak untuk menentukan kapan mereka akan duduk di tempat delegasi atau meninggalkan ruangan. Dia menegaskan bahwa keluar-masuknya para ketua delegasi dalam ruang pertemuan adalah hal yang lumrah.

"Sesuatu hal yang lumrah bahwa para ketua delegasi itu melakukan banyak pertemuan paralel pada saat pertemuan internasional, antara lain untuk lakukan pertemuan bilateral dengan ketua delegasi lain di ruangan lain," ungkap Roy dalam pernyataan resmi tertulis.

Roy juga menegaskan delegasi Indonesia tidak dapat memberikan komentar mengenai jadwal atau keputusan ketua delegasi negara lain, yang mungkin tidak dapat hadir sepenuhnya saat pidato Presiden Indonesia. Namun dia mengonfirmasi bahwa Prabowo berkesempatan bertemu dengan semua ketua delegasi menjelang dan setelah KTT, termasuk Erdogan.

"⁠Yang dapat kami pastikan bahwa bapak presiden RI berkesempatan untuk lakukan pertemuan singkat dengan seluruh ketua delegasi lain menjelang dan setelah KTT, termasuk dengan presiden Turki," jelasnya.

"Khusus dengan presiden Turki, dapat disampaikan bahwa kedua pemimpin lakukan pertemuan dalam situasi yang sangat bersahabat termasuk pada saat duduk berdekatan pada acara luncheon yang diselenggarakan setelah berakhirnya KTT," tutup Roy.

Kronologi Erdogan Disebut Walk Out

Dalam video yang dirilis di akun YouTube Sekretariat Presiden, sejumlah delegasi terlihat berjalan keluar dari ruangan ketika Prabowo mulai berpidato. Salah satunya adalah Erdogan, yang terlihat jelas berjalan di belakang kursi Prabowo.

Momen tersebut terekam saat Prabowo mengecam Israel yang melanggar hukum internasional.

"Kita, sekali lagi, hari ini, mengutuk pelanggaran hukum internasional, kekejaman. Namun saya ingin mengatakan, kita harus bisa melihat situasi yang terjadi, situasi yang sesungguhnya," ungkap Prabowo.

"Kita selalu bilang mendukung Palestina. Namun jika kita lemah, bagaimana bisa kita mendukung Palestina?" lanjutnya.

(del/ain)

No more pages