Logo Bloomberg Technoz

BPOM Sidak Pangan Jelang Nataru, 63% Produk Kadaluarsa

Dinda Decembria
22 December 2024 09:30

Kepala BPOM Taruna Ikrar. (Sumber: BPOM)
Kepala BPOM Taruna Ikrar. (Sumber: BPOM)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM) kembali melakukan intensifikasi pengawasan pangan olahan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

Dari hasil pemeriksaan hingga tahap 3 yaitu sampai 18 Desember 2024, BPOM menemukan 838 sarana atau 27,94% menjual produk yang tidak memenuhi ketentuan (TMK), dengan jumlah total temuan sebanyak 86.883 pieces.

Berdasarkan temuan pangan olahan yang tidak memenuhi ketentuan, jenis temuan pangan TMK terbesar adalah pangan kedaluwarsa, yaitu sebanyak 63,13%. 

Pangan kedaluwarsa banyak ditemukan di wilayah Manokwari, Kupang, Belu dan Ende di Nusa Tenggara Timur, dan Pulau Morotai-Maluku Utara. Produk yang ditemukan kedaluwarsa didominasi minuman serbuk berperisa, konsentrat/sari/minuman sari buah, pasta dan mi.

Temuan kedua terbesar merupakan pangan Tanpa Izin Edar (TIE) sebanyak 32,27% yang ditemukan di wilayah Sumatra (Palembang, Rejang Lebong, Belitung, dan Batam) serta Kalimantan (Tarakan). Sementara itu, pangan rusak sebanyak 4,61% banyak ditemukan di wilayah Padang, Pangkalpinang, Palopo, Ambon, dan Manokwari.