"Karena kita ada target yang besar juga untuk kunjungan wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Dan pastinya yang berdampak adalah wisnus," katanya
"Dan juga dari data, beberapa tahun terakhir memang masyarakat telah menahan sejumlah pengeluaran non esensial ya. Dan mungkin nanti akan kita siapkan antisipasinya, seperti paket wisata, dan hal apa juga yang akan mendorong masyarakat untuk berwisata di Indonesia saja," imbuh Ni Luh.
Di sisi lain Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenpar, Vinsensius Jemadu mengatakan bahwa ada dampak yang terjadi dari kenaikan PPN menjadi 12%, terutama pada sisi demand dan supply.
"Nanti akan terjadi shifting atau pergeseran yang tadinya mereka yang suka dengan produk-produk premium yang mahal, beralih ke produk atau layanan yang berada di bawah levelnya," ungkapnya.
(dec/spt)