Menurut kuasa hukum Panev, dia bekerja sebagai pengembang perangkat lunak profesional yang berkorespondensi dengan LockBit melalui aplikasi perpesanan Telegram.
Panev mengembangkan perangkat lunak atas permintaan kelompok tersebut tanpa tahu tujuan penggunaan perangkat lunak tersebut. Dia telah bekerja sama dengan penegak hukum untuk memberikan informasi, kata pengacara pembela Sharon Nahari dalam pernyataannya melalui email kepada Bloomberg News.
Penegak hukum di Inggris dan AS pada Februari menyita situs web dan server yang digunakan oleh anggota dan afiliasi LockBit. Polisi juga memperoleh data korban dan ribuan kunci dekripsi, dan mendesak para korban untuk menghubungi lembaga tersebut untuk menngembalikan data mereka yang dicuri.
"Kami terus menyisir dan melakukan analisis teknis terhadap data tersebut untuk mengejar setiap dan semua individu yang menjadi bagian dari ekosistem LockBit," kata Brett Leatherman, wakil asisten direktur di Divisi Siber FBI.
Sejumlah tersangka anggota LockBit telah diidentifikasi dalam beberapa bulan terakhir, termasuk tersangka otak peretasan, yang dituduh AS menghasilkan sedikitnya US$100 juta dari hasil kejahatannya.
(bbn)