Logo Bloomberg Technoz

Matthew Boesler - Bloomberg News

Bloomberg, Indeks pengukur inflasi inti yang menjadi acuan bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) menunjukkan hasil yang terkendali pada bulan November. Ini merupakan sebuah langkah positif bagi pembuat kebijakan yang berencana memangkas suku bunga lebih lanjut pada 2025.

Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi inti (personal consumption expenditures price index/PCE), yang tidak mencakup barang makanan dan energi, meningkat 0,1% dibandingkan bulan Oktober dan 2,8% dibandingkan tahun sebelumnya, menurut data dari Biro Analisis Ekonomi (Bureau of Economic Analysis/BEA) yang dirilis pada Jumat (20/12/2024). Kenaikan bulanan ini adalah yang terendah sejak Mei.

Angka-angka tersebut diharapkan dapat meredakan kekhawatiran di kalangan pejabat The Fed mengenai prospek inflasi setelah mereka mempublikasikan perkiraan terbaru pada Rabu (18/12/2024) yang menunjukkan jalur harga dan suku bunga yang lebih tinggi pada 2025. Proyeksi baru tersebut memicu penurunan pasar saham karena investor memperhitungkan kebijakan yang lebih ketat.

Hasil obligasi dan dolar AS turun, sementara saham berjangka mengurangi kerugian setelah laporan tersebut dirilis. Para trader terus memperkirakan tidak ada lebih dari dua kali pemotongan suku bunga 25 basis poin (bps) hingga akhir tahun depan.

Inflasi PCE AS. (Sumber: Bloomberg)

Sebelum angka tersebut dirilis pada Jumat, Gubernur The Fed San Francisco, Mary Daly, mengatakan bahwa dia "sangat nyaman" dengan proyeksi median para pembuat kebijakan untuk dua kali pemotongan suku bunga tahun depan, dengan menekankan bahwa bank sentral dapat memilih pendekatan yang lebih lambat.

Rincian mengenai harga menunjukkan pelambatan yang luas. Harga layanan inti — kategori yang diawasi dengan cermat, yang tidak mencakup perumahan dan energi — naik 0,2% dari bulan sebelumnya, yang merupakan kenaikan terendah sejak Agustus. Harga barang inti — yang tidak mencakup makanan dan energi — turun untuk pertama kalinya dalam tiga bulan.

Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa pengeluaran konsumen meningkat 0,4% pada bulan November, bersamaan dengan kenaikan 0,3% pada pendapatan pribadi. Setelah disesuaikan dengan inflasi, pengeluaran meningkat 0,3%, yang menunjukkan ketahanan konsumen selama musim belanja liburan yang penting.

Kenaikan ini sebagian besar didorong oleh pembelian barang, yang kembali pulih setelah penurunan pada bulan sebelumnya. Sementara itu, pengeluaran riil untuk layanan tercatat sebagai yang terlemah sejak awal tahun.

Laporan hari Jumat ini menyusul data terpisah dari BEA yang dirilis pada Kamis, yang menunjukkan ekonomi berkembang lebih cepat pada kuartal ketiga dibandingkan perkiraan sebelumnya, sebagian berkat peningkatan pengeluaran konsumen.

(bbn)

No more pages