Bank sentral juga menyatakan akan mengevaluasi perlunya kenaikan suku bunga tambahan pada pertemuan berikutnya di bulan Februari.
Gubernur Bank Sentral Elvira Nabiullina dijadwalkan menggelar konferensi pers pada pukul 3 sore waktu Moskow.
Inflasi tahunan Rusia kembali meningkat pada November menjadi 8,9% dari 8,5% di bulan sebelumnya, meskipun bank sentral telah menaikkan suku bunga pada Oktober. Ekspektasi inflasi—metrik penting bagi pembuat kebijakan moneter—mencapai 13,9% pada Desember, level tertinggi dalam setahun.
Awal tahun ini, bank sentral sempat menyatakan akan mempertimbangkan pelonggaran moneter di paruh kedua 2023. Namun, justru menaikkan suku bunga secara tajam dari 16% sejak Juli karena proyeksi perlambatan inflasi tidak terwujud. Bank sentral memproyeksikan inflasi baru akan kembali ke target pada 2026.
Belanja besar-besaran untuk perang di Ukraina dan program sosial membuat ekonomi tetap panas, sementara kekurangan tenaga kerja yang akut memicu persaingan ketat di pasar kerja dan mendorong kenaikan upah. Produksi, di sisi lain, belum mampu berkembang cukup cepat untuk memenuhi lonjakan permintaan.
Rencana bank sentral untuk mendinginkan permintaan dengan membuat kredit menjadi sangat mahal sejauh ini telah memperlambat pertumbuhan ekonomi, tetapi belum berhasil menekan kenaikan harga.
Data mingguan dari Kementerian Ekonomi menunjukkan bahwa hingga 16 Desember, laju inflasi tahunan mencapai 9,52%, dengan inflasi pangan meningkat menjadi 10,93%. Harga sayuran tercatat 24% lebih mahal dibandingkan tahun sebelumnya.
Bank sentral menyatakan bahwa "pendinginan aktivitas kredit sudah mencakup seluruh segmen pasar kredit" dan memperingatkan hal ini akan terus berlanjut tahun depan di tengah kondisi moneter yang ketat. Meski demikian, risiko inflasi jangka menengah "masih condong ke arah kenaikan," ungkapnya.
Keputusan bank sentral memberikan sedikit kelonggaran bagi pelaku usaha dan pemberi pinjaman yang sebelumnya mengeluhkan tingginya suku bunga pinjaman dapat memicu kebangkrutan dan pembekuan ekonomi.
Presiden Rusia Vladimir Putin tampaknya mengakui kekhawatiran ini dalam konferensi pers tahunan yang disiarkan televisi pada Kamis (19/12/2024). Ia mengatakan bahwa bank sentral harus mengambil keputusan yang "seimbang" dengan mempertimbangkan "kebutuhan" saat ini.
Bank sentral dijadwalkan menggelar rapat kebijakan suku bunga berikutnya pada 14 Februari.
(bbn)