Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Cetak Kinerja Mingguan Terburuk Ketiga di Asia

Ruisa Khoiriyah
21 December 2024 08:30

Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Keberhasilan rupiah ditutup menguat dalam perdagangan spot hari Jumat lalu, tetap menempatkannya sebagai mata uang dengan performa terburuk ketiga di Asia dalam sepekan terakhir.

Rupiah spot ditutup di level Rp16.195/US$, menguat 0,58%. Itu menjadi level penutupan positif bagi rupiah untuk pertama kalinya dalam sembilan hari perdagangan terakhir. 

Berbalik arahnya rupiah menjadi lebih kuat, meski masih di kisaran Rp16.000-an per dolar AS, kemungkinan karena kepercayaan pelaku pasar yang mulai bangkit dengan komitmen Bank Indonesia untuk terus berjaga di pasar menstabilkan mata uang.

Di pasar saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup hijau menutup pekan meski tipis 0,09%, penutupan positif pertama setelah dalam dua hari beruntun bursa saham terjebak zona merah. Secara mingguan, IHSG masih minus 4,65%.

Adapun di pasar surat utang, yield SBN masih bertahan di kisaran lebih tinggi. Tenor 2 tahun, misalnya ada di 7,03%. Lalu tenor 5 tahun juga naik di 7,06%. Adapun tenor 10 tahun berada di 7,07%.

Badai di 'Emerging Market'