Kendati demikian, dia mengaku akan memantau dampak pelemahan nilai tukar rupiah terhadap asumsi dasar ekonomi makro dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
Selain itu, Airlangga mengatakan pemerintah juga akan menjaga fundamental ekonomi Indonesia untuk melakukan penguatan terhadap rupiah.
Sekadar catatan, nilai tukar rupiah pada asumsi dasar ekonomi makro yang termaktub dalam APBN 2025 adalah Rp16.000/US$. Sementara itu, pendapatan negara dalam APBN 2025 direncanakan sebesar Rp3.005,1 triliun dan belanja negara disepakati sebesar Rp3.621,3 triliun.
Siang ini, data realtime Bloomberg menunjukkan, rupiah bergerak menguat ke Rp16.280/US$ pada pukul 12:03 WIB, setelah sebelumnya bahkan sempat menyentuh Rp16.258/US$.
Sampai tengah hari ini, rupiah bergeser sekelompok dengan mata uang Asia yang menguat sejauh ini, dipimpin oleh yen Jepang 0,22%, peso 0,14%, juga dolar Singapura dan yuan offshore yang naik tipis.
Mata uang Asia lain masih tertekan oleh dolar AS. Won Korsel sudah tergerus 0,22%, baht 0,19%, ringgit 0,14%, dolar Taiwan 0,11% juga yuan Tiongkok 0,04% dan rupee India 0,01%.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan rupiah, yang saat ini berada di atas level Rp16.000 per dolar Amerika Serikat (AS), tengah menuju keseimbangan baru.
Perry menyoroti ketidakpastian dari global melalui kebijakan AS, khususnya usai Donald Trump terpilih sebagai Presiden AS ke-47.
"Sampai adanya kejelasan dari kebijakan AS, ini proses dari menuju keseimbangan baru, fokus kami adalah stabilitas," ujar Perry dalam konferensi pers, Rabu (18/12/2024).
(dov/lav)