Logo Bloomberg Technoz

SRBI Kini Kurang Diminati Walau Bunganya Tinggi

Redaksi
20 December 2024 13:22

Lelang SRBI pada Jumat, 20 Desember 2024, sepi peminat di tengah buruknya sentimen global (Rosa Panggabean/Bloomberg)
Lelang SRBI pada Jumat, 20 Desember 2024, sepi peminat di tengah buruknya sentimen global (Rosa Panggabean/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Minat investor terhadap instrumen operasi moneter berbunga mahal, Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), anjlok cukup dalam di tengah memburuknya sentimen pasar global yang telah menjatuhkan rupiah dan harga aset-aset di pasar domestik baik saham maupun surat utang.

Mengacu dokumen lelang SRBI pada Jumat yang dilansir oleh Bank Indonesia, nilai penawaran masuk dari para investor anjlok 31% yaitu hanya Rp23,1 triliun. Pada lelang pekan lalu, incoming bids SRBI mencapai Rp33,82 triliun.

Minat terbesar investor masih di tenor paling lama yaitu SRBI-12 bulan. Nilai penawaran masuk untuk seri tersebut mencapai Rp16,05 triliun. 

Yang menonjol dicermati adalah permintaan imbal hasil yang melesat tinggi. Untuk tenor terpanjang 12 bulan, rata-rata rate penawaran yang masuk mencapai 7,35%. Pekan lalu rata-ratanya masih 7,26%. Sedangkan untuk tenor 6 bulan dan 9 bulan masing-masing sebesar 7,18% dan 7,25%.

Alhasil, karena animo yang rendah dan permintaan yield tinggi, BI akhirnya memenangkan di tingkat bunga yang juga tinggi. Untuk SRBI-12 bulan, yield rata-rata dimenangkan di level 7,28%, menjadi yang tertinggi sejak 19 Juli 2024. BI menjual Rp6,48 triliun untuk seri ini.