Logo Bloomberg Technoz

Pertamina Bicara Dampak Pelemahan Rupiah ke Harga Pertamax Cs

Mis Fransiska Dewi
20 December 2024 12:15

Salah satu SPBU Pertamina yang menjual Pertamax Green 95 di daerah Tigaraksa, Kabupaten Tangerang./Bloomberg Technoz-Wike D. Herlinda
Salah satu SPBU Pertamina yang menjual Pertamax Green 95 di daerah Tigaraksa, Kabupaten Tangerang./Bloomberg Technoz-Wike D. Herlinda

Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Pertamina (Persero) buka suara terkait pelemahan nilai tukar rupiah yang menyentuh level melebihi Rp16.300/US$ terhadap harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi seperti Pertamax dan lainnya.

Vice President Corporate Communication, Fadjar Djoko Santoso mengatakan formulasi harga BBM sudah diatur dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Hal itu terdiri dari banyak faktor antara lain harga minyak dunia dan nilai kurs.

“Setiap bulannya BBM nonsubsidi mengalami penyesuaian, bisa naik bisa turun dan itu hal normal dan sudah biasa,” kata Fadjar saat dihubungi, Jumat (20/12/2024).

Meskipun demikian, Fadjar menilai pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS fluktuatif dan biasa terjadi. “Nilai kurs kan fluktuatif, biasa,” ujarnya.

Petugas mengisi BBM jenis Pertamax di SPBU Pertamina Rest Area Tol Tangerang-Jakarta KM 14, Senin (1/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Diketahui, rupiah dibuka melemah kembali pagi ini karena tekanan oleh perkembangan pasar global yang melambungkan pamor dolar Amerika Serikat (AS). Mengacu data realtime Bloomberg di pasar spot, rupiah dibuka turun 0,09% ke level Rp16.305/US$. Ini menjadi level terlemah rupiah sejak Juli lalu.