Pada Senin (16/12/2024), ia mengatakan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy harus "siap untuk membuat kesepakatan" dan tampaknya menyepelekan nilai tanah yang diduduki Rusia sejak Putin memerintahkan invasi skala penuh pada Februari 2022.
Trump bilang bahwa dia ingin Putin juga siap menyetujui kesepakatan. Sejauh ini, Presiden AS yang baru ini belum mengindikasikan bagaimana ia akan membawa kedua belah pihak ke meja perundingan untuk menyelesaikan perang yang dimulai oleh Putin, dan dengan syarat apa.
Pada satu titik dalam konferensi pers maraton yang berlangsung hampir empat setengah jam itu, Putin ditanya apakah ia akan mengubah apa pun tentang keputusannya untuk menginvasi Ukraina. Keputusan invasi itu "seharusnya dibuat lebih awal" dan Rusia seharusnya mempersiapkan diri dengan lebih baik, jawab Putin.
Sebanyak 700.000 tentara Rusia telah tewas atau terluka, menurut perkiraan sekutu AS dan NATO di Ukraina, dalam perang yang diperkirakan Kremlin hanya akan berlangsung selama beberapa hari dan saat ini sudah memasuki tahun ketiga.
Dengan pasukannya yang maju di medan perang di Ukraina timur dalam beberapa bulan terakhir, Rusia telah menyatakan keengganan untuk menyetujui gencatan senjata.
Putin mengatakan ia bersedia mengadakan pembicaraan, sambil menegaskan bahwa negosiasi apa pun harus mempertimbangkan realitas di lapangan sejak pasukannya menginvasi Ukraina dan menduduki sebagian besar wilayah selatan dan timur negara itu.
Dia juga menuntut agar Ukraina membatalkan tujuannya untuk bergabung ke dalam Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO).
Putin mengatakan Ukraina telah menolak untuk memperpanjang kesepakatan transit gas utama ke Eropa yang akan berakhir pada akhir bulan ini. "Tidak akan ada kontrak seperti itu, sekarang sudah jelas," katanya. Di Brussels, Zelenskiy secara terpisah mengindikasikan bahwa Ukraina tidak akan mengirimkan gas Rusia.
Dalam pernyataan pertamanya tentang tewasnya seorang jenderal tinggi di Moskow, Putin menyebut pembunuhan yang dilakukan Ukraina pada Selasa (17/12/2024) itu sebagai kegagalan badan keamanan Rusia.
Ia juga mengatakan belum berbicara dengan mantan Presiden Suriah, Bashar al-Assad, sejak ia melarikan diri ke Moskow awal bulan ini untuk menghindari pasukan pemberontak yang mengakhiri kekuasaan keluarganya selama lebih dari setengah abad.
"Namun, saya berencana melakukannya, kami pasti akan berbicara," kata Putin, memberikan komentar pertamanya tentang sekutunya itu. Dia tidak menjelaskan mengapa sejauh ini tidak ada kontak.
Putin mengatakan akan bertanya pada Assad tentang jurnalis Amerika, Austin Tice yang hilang di Suriah 12 tahun lalu. Ia juga bersedia menghubungi otoritas baru negara itu, sebagai respons atas pertanyaan dari seorang jurnalis AS.
Rusia sedang melakukan kontak dengan pimpinan baru di Damaskus, yang dikepalai oleh mantan anggota al-Qaeda, untuk mencoba mempertahankan pelabuhan angkatan laut dan pangkalan udara di Suriah yang sangat penting bagi upaya Kremlin untuk memproyeksikan kekuatan di Mediterania dan mendukung operasinya di berbagai negara di Afrika.
Putin mengungkap bahwa Rusia telah menerbangkan 4.000 pesawat tempur Iran keluar dari Suriah, dari pangkalan udara di Khmeimim atas permintaan otoritas di Teheran. Ia menegaskan peristiwa di Suriah bukanlah kekalahan bagi Rusia.
Moskow sedang mencari tahu seperti apa hubungannya dengan pimpinan baru Suriah dan apakah kepentingan mereka sejalan.
Selama konpers tersebut, Putin menghadapi berbagai pertanyaan, mulai dari hubungan internasional hingga meningkatnya biaya hidup, dan bahkan apakah jasad pendiri Uni Soviet, Vladimir Lenin, harus dipindahkan dari makamnya di Lapangan Merah dan dimakamkan.
Hal itu tetap menjadi isu yang "sangat sensitif", kata Putin. Meskipun Rusia mungkin akan memperdebatkan masalah ini di masa depan, sekarang bukanlah waktu yang tepat untuk "memecah belah masyarakat kita."
(bbn)