Menurut Aviliani, hal yang harus dilihat adalah industri biasanya melakukan efisiensi karena kondisi tersebut melalui pemutusan hubungan kerja (PHK) dan melakukan langkah-langkah lainnya agar bisa bertahan.
"Kalau tidak bisa bertahan, akhirnya mereka menaikkan harga barang. Jadi inflasi juga karena pelemahan rupiah," ujarnya.
Apindo memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan melemah makin dalam pada rentang Rp15.800/US$-Rp16.350/US$ pada 2025, saat Donald Trump resmi menjabat sebagai Presiden AS ke-47.
Sementara itu, rupiah dalam asumsi makro anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2025 dipatok Rp16.000/US$.
"Kalau lihat Trump baru akan memberlakukan kebijakan mungkin baru tahun depan. Jadi pelemahan tahun depan akan lebih signifikan dibanding akhir tahun ini," ujar Aviliani.
Siang ini, rupiah sempat menyentuh Rp16.280/US$, terus mendekati level terlemah sejak 30 Juli lalu, ketika rupiah berada di Rp16.325/US$.
(dov/lav)
