Rupiah Lunglai, Bisnis Bergantung Impor Paling Terpukul
Dovana Hasiana
20 December 2024 09:28
Bloomberg Technoz, Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai industri yang paling terdampak akibat pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) adalah usaha yang masih bergantung pada barang impor.
Ketua Komite Analisis Kebijakan Ekonomi Bidang Perbankan dan Jasa Keuangan Apindo Aviliani mengatakan hal ini terjadi karena industri tersebut harus merogoh kocek lebih dalam untuk melakukan impor yang membuat produk akhir menjadi tidak kompetitif.
"Siapa bisnis yang paling kena? pasti bisnis yang tergantung pada impor karena rupiah melemah, impornya mahal, maka dia tidak bisa kompetitif," ujar Aviliani dalam agenda Apindo Economic Outlook 2025, Kamis (19/12/2024).
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan impor Indonesia pada November 2024 sebesar US$19,59 miliar atau anjlok 10,71% secara bulanan (month-to-month).
Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, menurut penggunaan, seluruh jenis penggunaan barang impor mengalami penurunan secara bulanan. Amalia menyebut, bahan baku penolong yang menyumbang 71,56% dari total impor November anjlok 11,97% secara bulanan (mtm), menjadi US$14,02 miliar.