Bagi Pegasus, kesepakatan tersebut menandai pembalikan strategis setelah maskapai tersebut mengatakan kurang dari dua tahun lalu bahwa mereka ingin menjadi operator Airbus sepenuhnya.
737 Max 10 yang telah lama tertunda adalah varian terbesar dari keluarga pesawat lorong tunggal populer Boeing, dan maskapai termasuk United Airline Holdings Inc dan Virgin Australia telah mengganti beberapa pesanan mereka untuk model tersebut karena ketidakpastian tentang kapan akan disertifikasi.
Bloomberg News melaporkan bulan ini bahwa Qatar Airways ingin mencoret pesanannya untuk model tersebut dari buku pesanannya.
Boeing sekarang mengharapkan Max 10 akan disertifikasi pada 2025, beberapa tahun terlambat dari jadwal, karena pabrikan AS tersebut bergulat dengan pengawasan regulasi yang lebih ketat dan desain ulang sistem anti-es mesin jet.
Pegasus mengatakan pada tahun 2023 bahwa mereka sedang mengerjakan pesanan pesawat baru untuk memperluas dan menjangkau lebih jauh tujuan-tujuan di Afrika Utara dan negara-negara Baltik. Maskapai ini memiliki armada lebih dari 100 pesawat, termasuk 16 737 NG yang lebih tua dan sisanya terdiri dari jet keluarga Airbus A320, menurut situs webnya.
Maskapai ini juga memiliki pesanan yang belum dibayar untuk 53 jet A321 lainnya, menurut penghitungan Airbus. Sejauh tahun ini, Boeing telah menerima 427 pesanan kotor, dan perusahaan tersebut memiliki backlog untuk varian Max 10 sebanyak 1.109 unit.
Turki memiliki ambisi untuk mengubah dirinya menjadi pusat pariwisata dan bisnis yang lebih besar, menggunakan bandara Istanbul yang baru sebagai lapangan terbang global yang dapat menyaingi bandara-bandara di Timur Tengah, termasuk Dubai dan Doha di Qatar. Pegasus beroperasi dari bandara Sabiha Gokcen, pusat kedua Istanbul, yang baru-baru ini membuka landasan pacu kedua.
Kesepakatan ini juga bertujuan untuk memperdalam hubungan korporat dan politik antara kedua negara. Pegasus mengatakan pesanan tersebut akan "membuka pintu baru dan menciptakan peluang produksi dan ekspor baik bagi produsen Turki maupun bagi industri penerbangan yang lebih luas," yang menyiratkan bahwa perusahaan dan industri lokal akan berbagi sebagian dari rantai nilai.
Airbus juga telah memperoleh pijakan penting di Turki, memenangkan pesanan sebanyak 220 pesawat setahun yang lalu dari maskapai nasional Turkish Airlines yang terdiri dari 150 jet berbadan sempit A321 dan 70 jet berbadan lebar A350.
(bbn)