Menurut dia, penyidik juga akan melakukan klarifikasi atau konfirmasi terhadap sejumlah pihak terkait dokumen atau bukti yang didapatkan dalam penggeledahan. Hal ini termasuk potensi memanggil dan memeriksa pejabat BI; salah satunya Perry Warjiyo.
Persoalan tersebut bahkan disebut turut mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Dalam konferensi pers kemarin, Perry menyatakan pemberitaan seputar dugaan tindak pidana korupsi yang menyeret nama bank sentral, telah berdampak pada kondisi pasar termasuk pada pergerakan nilai tukar rupiah.
"Tadi ada pertanyaan apakah berpengaruh ke kondisi pasar. Segala berita akan pengaruh ke kondisi pasar tentu saja demikian tentu BI dengan berbagai berita-berita yang berpengaruh ke pasar termasuk nilai tukar. BI tetap berkomitmen menjaga stabilitas nilai tukar melalui intervensi, pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder juga langkah-langkah lain termasuk Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI)," kata Perry dalam konferensi pers, kemarin.
Terkait hal itu, Misbakhun mengklaim pelemahan rupiah yang terjadi merupakan murni dinamika pasar yang terjadi atas kebijakan ekonomi di AS dan faktor kemenangan Presiden Donald Trump.
“Tidak ada hubungan penggeledahan BI oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan melemahnya rupiah terhadap USD yang saat ini sedang berjalan,” kata Misbakhun.
Dengan begitu, Misbakhun menyarankan agar BI berkonsentrasi penuh dalam melakukan operasi moneter, untuk dapat memperkokoh pergerakan rupiah.
“Jadi apa yg terjadi saat ini dengan pelemahan rupiah murni karena masalah teknis tidak ada kaitannya dengan penggeledahan KPK di Bank Indonesia,” klaim Misbakhun.
(azr/lav)