“Ekspor bicara jangan hilirisasi saja, tetapi hulu. Kita seringkali melupakan hulu, akibatnya ada industri tetapi impor lebih tinggi daripada hasilnya. Jadi nilai tambah yang diciptakan dari industri terlalu rendah,” ujarnya.
“Akibatnya, nilai tambah yang kita peroleh dari devisa jadi rendah. Itu yang harus dipikirkan pemerintah ke depan terkait orientasi ekspor.”
Mengacu data realtime Bloomberg, Rupiah spot sudah diperdagangkan di level Rp16.300/US$, melemah 1,3%. Hari ini, Kamis Rupiah menjadi valuta terlemah di Asia sampai jelang penutupan pasar.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah masih melakukan pembahasan terhadap mandatori penempatan DHE untuk sektor mineral dan batu bara (minerba) serta perkebunan.
Adapun, hal ini dilontarkan untuk menanggapi pertanyaan apakah pemerintah bakal meningkatkan kewajiban penempatan DHE di dalam negeri menjadi 50% dari sebelumnya 30% "Nanti kita masih bahas dan kita akan umumkan," ujar Airlangga saat ditemui, Rabu.
Diketahui, Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2023 tentang Devisa Hasil Ekspor dari Kegiatan Pengusahaan, Pengelolaan dan/atau Pengolahan Sumber Daya Alam mengatur kewajiban eksportir untuk memasukkan DHE SDA ke dalam sistem keuangan Indonesia paling sedikit 30% dan paling singkat 3 bulan.
Beleid itu diharapkan dapat mengatrol pasokan valas dan membantu meringankan beban pada Rupiah. Namun, seiring dengan tren ekspor komoditas yang saat ini menurun, Harry berpendapat agak sulit mengharapkan DHE yang parkir di dalam negeri bisa terus meningkat.
(dov/wep)