Pelemahan pada kisaran 4,8% usai pengumuman bunga acuan Fed bisa saja terus terjadi secara teknikal hingga mencapai area akumulasi yang dapat diidentifikasi untuk rebound dan melanjutkan reli ke atas.
Dalam sebuah indikator, harga bitcoin membentuk pola rising wedge, pengaturan pembalikan turun klasik yang dikonfirmasi ketika harga naik di antara dua garis tren yang konvergen. Pelaku pasar bisa menandakan bahwa momentum bisa menjadi lebih lemah secara teknikal. Target penurunan berpeluang di kisaran US90.765.
Pada pola Exponential Moving Average (EMA) 50 hari harga berada di US$91,820, sejajar sebagai support pertama. Jika pelemahan berlanjut maka dorong Bitcoin menuju target penuh wedge, di dekat EMA 200 hari di sekitar US$73.500, menurut Yashu Gola, dilansir dari Fxempire, Kamis.
Ramalan Bitcoin condong mengekor pandangan Donald Trump
Pergerakan di area US$101.000-US$102.000 adalah posisi yang sama ketika tren bullish awal hadir efek kabar kemenangan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Pasar menghadapkan Trump segera merealisasikan janji kampanye, yaitu menghadirkan kebijakan pro kripto di era kedua kepemimpinannya di Gedung Putih.
Pendekatan Trump mampu menarik simpati pelaku pasar, termasuk ide menghadirkan pencadangan Bitcoin secara nasional. Bitcoin naik sekitar 50% sejak pemilu Pilpres AS 5 November lalu.
Janji Presiden terpilih Donald Trump adalah menghapus semua hambatan kripto selama era Joe Biden memimpin AS.
Pemerintahan Presiden Joe Biden yang akan berakhir memberlakukan tindakan keras terhadap industri ini setelah kekalahan pasar pada tahun 2022 yang mengekspos praktik-praktik berisiko dan penipuan.
Sean McNulty, direktur perdagangan di penyedia likuiditas Arbelos Markets, melaporkan peningkatan permintaan di pasar opsi untuk lindung nilai terhadap penurunan Bitcoin pasca-Fed.
Penurunan ke level rendah US$90.000-an berpeluang terjadi dalam waktu yang sangat singkat, menurut Zann Kwan, kepala investasi di Revo Digital Family Office.
(wep)