Gubernur The Fed Jerome Powell menegaskan bahwa meskipun inflasi “terus menurun”, angka-angka yang tinggi baru-baru ini mengindikasikan bahwa inflasi “lebih lambat dari yang diharapkan.”
Powell mengatakan lebih banyak kemajuan diperlukan pada inflasi sebelum melonggarkan kebijakan moneter lebih lanjut.
“Inflasi sudah menjadikan kemajuan menuju target 2% Komite tetapi tetap agak tinggi,” kata Fed dalam sebuah pernyataan.
“Dot plot” Fed yang diperbarui untuk tahun 2025 telah mengisyaratkan pergeseran ekspektasi kebijakan, dengan para pejabat sekarang memproyeksikan dua penurunan suku bunga—setara dengan 50 bps—selama 12 bulan ke depan, turun dari tiga penurunan yang diuraikan dalam perkiraan sebelumnya.
Pivot hawkish dari bank sentral AS menjadi kalkulasi baru dari para trader saat memandang prospek tahun 2025.
Kini pasar tengah mengamati “serangkaian data inflasi dan aktivitas AS yang hangat baru-baru ini,” tulis Analis Pasar IG Australia Pty, Tony Sycamore dalam sebuah catatan.
Efek Powell Rupiah Bisa Makin 'Rungkad'
“Meski begitu, ini telah berfungsi sebagai katalis untuk menghapus beberapa ekses spekulatif yang mengalir ke aset berisiko, termasuk saham dan Bitcoin, pasca pemilu Amerika,” terang Sycamore dilansir dari Bloomberg News.
Sycamore sebelumnya sampaikan bahwa ada beberapa alasan untuk “berhati-hati dalam mengejar Bitcoin,” meskipun sebelumnya trader di pasar opsi masih percaya diri akan taruhan bullish mereka.
“Kami telah melihat pembeli dengan spread call US$110.000–US$120.000 dan US$110.000-US$125.000 pada masa kadaluarsa di bulan Januari, serta menggulung posisi beli dari US$100.000/US$105.000 menjadi US$120.000+ posisi beli,” kata Shiliang Tang, presiden perusahaan perdagangan utama kripto, Arbelos Markets.
Tidak hanya pasar kripto, saham dan obligasi dunia juga mengalami sengatan serupa efek kebijakan Fed terbaru, namun menguntungkan pergerakan dolar AS. Rupiah juga menjadi korban, melemah hingga Rp16.312. Bank Indonesia (BI) melakukan intervensi di pasar guna meredam pelemahan Rupiah.
Koin kripto lain juga bergerak negatif mengekor Bitcoin. Ethereum -4,3% ke posisi US$3.684. XRP dan Solana masing-masing -5,3% dan -2,3% dan sementara bergerak pada level US$2,37 dan US$210,42.
Anjlok paling dalam dialami Avalachne (-7,7%) US$42,65, Shiba Inu (-6,5%) US$0,000023, Poldaot (-7,6%) US$7,5 dan Bitcoin Cash (-7,7%) US$479,6.
(wep)